WahanaNews – Tanjunglesung | Seorang pria asal Gudang Agen, Pesawahan, Telukbetung Selatan, Provinsi Lampung diamankan polisi lantaran menyebarkan informasi bohong alias hoaks.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Telukbetung Selatan, Kompol Adit Priyanto.
Baca Juga:
Plh. Kalapas Gunungsitoli Buka Suara soal Isu Hoaks Lakukan Pungli
Diketahui, pelaku berinisial TR (35) yang merupakan warga Bumi Waras, Bandar Lampung.
Ia menyebarkan isu tsunami bakal terjadi di sekitar perairan Telukbetung dengan cara berteriak di sekitar pesisir pantai Gudang Agen.
Teriakan pria tersebut lantas membuat warga sekitar panik dan sempat berhamburan keluar rumah.
Baca Juga:
Agar Tak Ganggu Kebebasan Pers, Prabowo Minta Wartawan Waspadai Hoaks
"Pelaku hanya kita beri pembinaan, setelah diserahkan oleh warga tadi malam," ujar Kompol Adit, Rabu (25/5/2022).
Adit mengatakan, pihaknya tidak melakukan proses hukum terhadap pelaku, karena tidak ditemukan unsur pelanggaran hukum.
Hanya saja, pelaku perlu dilakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan yang bikin panik warga sekitar.
"Setelah kita data dan berikan pembinaan, selanjutnya kita pulangkan ke pihak keluarga," imbuh Adit.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui penyebaran isu tsunami dilakukan pelaku tidak dalam keadaan sadar.
"Pelaku ini dalam kondisi mabuk akibat pil dan minuman yang dikonsumsi, karena baru saja putus cinta," ungkap Adit.
Permasalahan pribadi tersebut pun membuat pelaku melampiaskan kekecewaan dengan menebar informasi bohong.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan serupa yang dilakukan oleh pelaku tersebut.
"Masyarakat juga jangan mudah mempercayai begitu saja informasi yang belum jelas kebenarannya," imbau Adit.
Adit melanjutkan, pelaku TR mengaku baru putus cinta dengan pacarnya sebelum berteriak tentang tsunami tersebut.
TR lalu mabuk dengan cara meminum minuman keras dan pil.
"Pelaku ini mabuk, pengakuannya karena putus cinta, lalu dalam kondisi mabuk itu dia berteriak ada tsunami," terangnya.
Adit menambahkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya," singaktnya.
Sementara itu, BMKG Lampung memberikan penjelasannya soal kenaikan permukaan air laut di wilayah pesisir Lampung.
Dikatakan, fenomena ini adalah hal biasa. Oleh karena itu, masyarakat diminta tenang dan tidak termakan dengan hoaks tsunami.
"Fenomena ini pasang surut biasa yang terjadi di wilayah pesisir Lampung, hanya saja untuk surut kali surut maksimum sehingga dampaknya sangat terlihat, tidak ada kaitan dengan fenomena lain, untuk dihimbau tetap tenang, dan BMKG akan memantau pasang surut secara berkala," ujar BMKG seperti dikutip dari Instagram.[mga]