WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) berhasil menyelesaikan 27 proyek strategis nasional berupa infrastruktur ketenagalistrikan selama tahun 2022.
Proyek ini di antaranya 14 gardu induk dengan total kapasitas 840 Mega Volt Ampere (MVA), 12 jaringan transmisi sepanjang 102,65 kilometer sirkuit (kms), dan 1 pembangkit sebesar 315 MegaWatt (MW) yang akan menguatkan sistem ketenagalistrikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
General Manager PLN UIP JBB, Octavianus Padudung mengatakan, 27 proyek infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan proyek strategis nasional. Adanya proyek ini akan meningkatkan mutu layanan dan keandalan jaringan listrik hingga meminimalisir terjadinya gangguan.
“Pembangungan infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan komitmen PLN untuk menyediakan listrik yang andal serta mendukung pemulihan sektor ekonomi dan bisnis yang mulai menggeliat kembali pascapandemi Covid-19,” kata Padudung dalam siaran pers, Kamis (4/1/2023).
Padudung mengungkapkan, salah satu contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar yang berada di Desa Lontar, Kabupaten Tangerang, Banten. Pembangkit ini dibangun dengan menggunakan teknologi Boiler Supercritical, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"PLTU Lontar Extension ini sendiri akan menambah kapasitas daya sebesar 315 MW untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya," ungkap Padudung.
Padudung menjelaskan, pelaksanaan pembangunan PLN UIP JBB menemui sejumlah tantangan seperti lokasi yang sebagian berada di tengah perkotaan padat penduduk. Namun, PLN UIP JBB berhasil dan bekerja dengan ekstra hati-hati demi tidak mengganggu mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, terdapat juga proyek yang dikerjakan di wilayah cukup terpencil, sehingga akses material untuk ke lokasi pun menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal ditambah penggunaan teknologi yang mumpuni, membuat proyek tersebut berhasil selesai tepat waktu dan berlangsung lancar.
"Mewujudkan listrik yang terbaik dan andal bukan hanya tugas PLN, namun juga dibutuhkan sinergi yang baik dari seluruh pihak karena kebutuhan listrik semakin berkembang dan tidak dapat ditunda,” ujar Padudung.
Langkah ini sejalan dengan empat tujuan dari PLN secara korporat. Empat tujuan utama tersebut, yakni meningkatkan suplai listrik ke masyarakat, peningkatan keandalan sistem kelistrikan, menjadi pendorong penggerak roda perekonomian masyarakat, pembangunan dan industri, serta terakhir adalah penurunan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik.[ss]