WahanaNews-Tanjunglesung | Gara-gara salah satu penumpang membuka pintu darurat, penerbangan Citilink dari bandara Halim bad Jakarta menuju bandara Ngloram, Blora, batal terbang.
Penumpang yang membuka pintu darurat tersebur merupakan rombongan para kepala desa (kades).
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Penerbangan Citilink jenis pesawat ATR-72 yang dijadwalkan lepas landas Senin, pukul 09.45 WIB dari Bandara Halim semula diumumkan ditunda selama 2 jam akibat kejadian itu. Namun, kemudian penerbangan itu dibatalkan.
"Sempat disuruh menunggu selama 2 jam. Namun akhirnya di-cancel. Namun sebelumnya pihak maskapai sempat menawarkan penerbangan menuju ke Juanda, Surabaya. Ada sebagian yang ikut ada sebagian memilih naik kereta untuk pulang ke Blora," ujar Purwondo, Kades Ngrawoh, Kecamatan Kradenan yang merupakan salah satu penumpang di dalam pesawat tersebut, Senin (20/12/2021).
Peristiwa itu bermula ketika pramugari pesawat sedang menjelaskan prosedur keamanan saat naik pesawat. Saat itulah, kata Purwondo, salah seorang kades peserta rombongan mendadak membuka pintu darurat.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
"Awalnya setelah pramugari menjelaskan tentang teknis keamanan di dalam pesawat. Namun tiba-tiba ada salah satu kepala desa membuka pintu darurat. Saya rasa yang bersangkutan tidak tahu atau iseng atau merasa sumuk (gerah) terus dibuka," kata Purwondo.
Rombongan para kades itu hendak pulang ke Blora usai mengikuti acara bimbingan tekhnis (bimtek) di Jakarta.
Kepala Satuan Kerja (Kasatpel) Bandara Ngloram, Abd Rozak membenarkan penerbangan Citilink dari Jakarta hari ini dibatalkan. Alasannya ada penumpang yang membuka pintu darurat.
"Betul, (penerbangan Citilink) dibatalkan karena ada sesuatu teknis. Info yang saya terima karena ada penumpang membuka pintu darurat," ungkap Rozak saat dimintai konfirmasi, hari ini.
Rozak menerangkan perlu waktu untuk melakukan pengecekan tekanan udara setelah pintu darurat dibuka.
"Tidak bisa ditutup terus lanjut terbang. Harus dicek, karena terkait tekanan udara di dalam kabin ada kebocoran atau tidak. Itu perlu waktu untuk melakukan pengecekan," ungkapnya.
Informasi terbaru yang didapat detikcom, penumpang iseng tersebut adalah seorang kades asal kecamatan Kradenan.
"Dia iseng coba-coba membuka pintu darurat sesaat setelah pramugari di dalam pesawat memberikan arah dan langsung dipraktekkan," kata salah satu kades penumpang pesawat yang enggan disebutkan namanya. [rda]