Tanjunglesung.WahanaNews.co | Indonesia merupakan negera kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang.
Namun, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, sepanjang 17.000 km pantai di Indonesia mengalami kerusakan akibat terjangan ombak.
Baca Juga:
Kilauan Keindahan Pantai Pandaratan Semakin Terpancar Berkat Sentuhan TMMD
Hal ini lantaran material batu alam yang dipakai untuk menangani kerusakan ternyata dinilai kurang efisien dan sangat menyulitkan dalam pemasangannya.
Selain itu, batu alam dengan berat lebih dari 200 Kg tersebut tidak selalu mudah didapatkan padahal kebutuhan di lapangan terus bertambah.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan tersebut, dibuatlah inovasi model blok beton bertulang dengan berat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Baca Juga:
Inisiatif Penghijauan TMMD di Pantai Pandaratan: Penanaman 1.000 Pohon untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Namun, pemodelan yang dilakukan tak sekedar memenuhi berat betonnya saja melainkan juga wajib memenuhi syarat terteny. Sehingga, bahan tersebut dapat berfungsi dan awet untuk beberapa tahun ke depan.
Beton ini pun hadir dalam teknologi Blok Beton Berkait Berongga dan Bertangga atau disingkat 3B. kehadirannya adalah solusi terhadap permasalahan erosi dan abrasi gelombang pantai.
Teknologi blok beton 3B ini dijadikan bahan konstruksi bangunan pantai dengan berat yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan dapat diterapkan di daerah dengan kondisi gelombang yang moderat.