WahanaNews-Tanjunglesung | Penyelesaian jalan tol Serang-Panimbang didorong Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan supaya bisa meningkatkan perekonomian Banten.
"Ini harus selesai (pembangunan jalan tol), karena kalau ini selesai nanti meningkatkan perekonomian di Banten karena misal wisatawan Tanjung Lesung akan meningkat karena mereka bisa menghemat waktu ke sana,
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
sehingga lebih banyak (pengunjung)," katanya dalam kunjungan ke area gerbang Tol Rangkasbitung dan perbatasan Seksi 1 dan Seksi 2, di Banten, Kamis, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pembangunan tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga seksi yakni Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km menghubungkan Cileles-Panimbang.
Ruas Serang-Rangkasbitung telah beroperasi sejak diresmikan pada November 2021 lalu.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Sementara untuk Seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan.
"Nanti saya akan undang Menteri PUPR, Menteri ATR/BPN, Perhutani dan beberapa pihak terkait untuk merapatkan ini, untuk bahas apa masalahnya.
Saya sudah bicara dengan Presiden, dan beliau bilang ini semua jadi, tapi harus rapi. Jadi kalau boleh saya titip kerjaan kalian supaya rapi dengan kuncinya pengawasan anda," ujarnya.
Usai meninjau jalan tol, Luhut menghadiri Tasyakuran Menyambut Bulan Suci Ramadhan di kediaman tokoh Lebak, Banten, Mulyadi Jayabaya.
Luhut menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol, bagi kemajuan di Banten, khususnya kawasan Lebak.
Ia menyebut pembangunan jalan tol tidak hanya berdampak secara ekonomi tetapi juga bisa memberi dampak positif ke sektor lain seperti pendidikan.
"Jadi jalan tol akan diselesaikan, nanti sekitar Selasa-Rabu akan dirapatkan penyelesaiannya. Kalau benar ini jadinya, insya Allah ekonomi jalan dan juga pendidikan jalan, kemudian kawasan industri kita akan dukung, sehingga KEK di Tanjung Lesung bisa diselesaikan," jelasnya kepada mantan Bupati Lebak itu.
Merespon hal tersebut, Mulyadi Jayabaya menyampaikan bahwa pihaknya memberikan sekitar 200 hektare tanah untuk pengelolaan sampah atau limbah di Banten.
Selain itu pemerintah daerah juga menggagas sekitar 10.000an hektare tanah menjadi kawasan industri.
Luhut mengatakan hibah lahan tersebut diharapkan bisa memberi dampak positif.
Pasalnya, tidak hanya bisa membantu penanganan masalah sampah tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Sampah diolah di sana, sehingga menciptakan lapangan kerja, membuat Banten jadi bersih dan produktif," kata Luhut. [rda]