WahanaNews Banten | Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental Sedunia. Ada cerita menarik dalam peringatan Hari Kesehatan Mental yang pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992 ini.
Sebanyak 54 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan, Cabang Banyuwangi menjalani terapi yoga.
Baca Juga:
Cokelat dan Jason Ranti Ramaikan Djiva Fest 2024 dengan Piknik Seni
Kegiatan ini digelar oleh Komunitas Bening Yoga di Kecamatan Licin, Banyuwangi. ODGJ antusias mengikuti gerakan instruktur yoga.
Tak lupa, mereka juga berlatih mengatur napas untuk lebih tenang. Sesekali mereka tertawa tanpa sebab. Namun sebagian besar hanya tersenyum datar.
"Kami gelar yoga untuk ODGJ di Banyuwangi dalam memperingati Hari Kesehatan Mental di Indonesia. Di sini kami menggandeng juga komunitas motor yang juga support kegiatan ini," ujar Yuliana, salah satu psikolog di Banyuwangi kepada detikcom, Minggu (10/10/2021).
Baca Juga:
KPU Rejang Lebong Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 Termasuk ODGJ
Menurut Yuliana, dengan yoga, pasien ODGJ bisa lebih tenang. Yoga bisa membuat tubuh lebih sehat, menyatukan pikiran, tubuh dan jiwa manusia.
"Kita lihat kondisi mereka lebih tenang saat ini. Banyak dari ODGJ yang melakukan yoga lebih tidak emosional," ujarnya.
Hari Kesehatan Mental pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Tujuan umum dari Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah meningkatkan kesadaran pentingnya jiwa yang sehat. Kesadaran diikuti usaha untuk memperbaiki layanan kesehatan mental bersama-sama.
"Tentu dengan Hari Kesehatan Mental ini, kita bisa merangkul siapa saja termasuk ODGJ. Bersama kita ingin penderita ODGJ bisa sembuh dan lebih tenang dengan yoga," terangnya.
Usai latihan yoga, salah satu ODGJ mengaku lebih tenang. Dirinya berharap ada kembali kegiatan yoga di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan, Cabang Banyuwangi.
"Senang bisa ikut yoga sore ini. Semoga bisa latihan lagi," ujar S, salah satu pasien ODGJ. [Tio]