WahanaNews Banten | Komedian Tukul Arwana dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) karena pendarahan otak.
Dikutip dari detikhealth, Kondisi Tukul Arwana saat ini disebut sudah berangsur membaik usai menjalani operasi selama dua jam. Tukul diyakini telah melewati masa kritis.
Baca Juga:
Dijenguk KSAD, Ini Kondisi Terkini Tukul Arwana
Apa sebenarnya gangguan pendarahan otak yang dialami seseorang?
Pendarahan otak dikenal juga dengan nama pendarahan intrakranial, intraserebral, atau brain hemorrhage. Faktanya jenis pendarahan ini menyumbang 13 persen masalah stroke.
Pendarahan otak sebenarnya termasuk jenis stroke. Penyakit ini disebabkan oleh pecahnya arteri di otak dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan otak.
Baca Juga:
Gunakan Bahasa Isyarat, Tukul Arwana Belum Bisa Bicara
Ketika otak mengalami pendarahan maka otak tak bisa menyimpan oksigen. Hal ini menyebabkan kandungan oksigen tubuh tergantung pada sisa oksigen yang ada di pembuluh darah. Ketika pendarahan terjadi, oksigen tak akan bisa mencapai jaringan tissue dan menyebabkan jaringan otak dan sel-sel lainnya mati.
Mengutip Cleveland Clinic, pendarahan otak termasuk gangguan yang fatal dan bisa mengancam nyawa seseorang.
Tingkat kefatalannya ini bisa tergantung pada penyebab, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, kondisi kesehatan dan lainnya.
Ada beberapa penyebab pendarahan di otak. Mengutip Web MD, beberapa di antaranya adalah trauma kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma, kelainan pembuluh darah, angiopati amiloid, gangguan darah, penyakit hati, tumor otak.
"Peradarahan di otak penyebabnya ada dua, yang satu karena trauma dan satu lagi di sebut perdarahan otak spontan atau disebut juga sebagai stroke perdarahan penyebab utama biasanya hipertensi," kata Aldy Novriansyah, dokter spesialis saraf dan kepala divisi saraf tepi RS Pusat Otak Nasional, dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (23/09/2021).
Ketika pendarahan otak seperti yang dialami Tukul Arwana terjadi, dia mengungkapkan kalau dia merasa pusing. Namun, Aldy mengungkapkan sebenarnya gejala pendarahan otak mirip dengan gejala stroke pada umumnya.
"Gejalanya hampir mirip dengan gejala stroke pada umumnya yaitu bisa terdapat kelemahan sisi tubuh, atau ada kesulitan berbicara atau adanya mulut mencong," katanya.
"Namun pada stroke perdarahan biasanya didapatkan gejala penurunan kesadaran, muntah yang menyemprot, sakit kepala hebat maupun kejang. secara pemeriksaan juga biasanya didapatkan peningkatan tekanan darah yang hebat atau disebut hypertension emergency."
Aldy menyebutkan bahwa pasien yang mengalami pendarahan otak sebaiknya cepat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan berbagai tindakan perawatan.
"Tatalaksana utama untuk stroke perdarahan adalah untuk menormalisasi tekanan darah secepat mungkin di samping dari terapi suportif lainnya, jika memang terindikasi maka tindakan operatif dapat dilakukan untuk mengeluarkan darah yang berlebihan untuk mengurangi tekanan di otak." [Tio]