WahanaNews Banten | Maria Ressa adalah salah satu jurnalis yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 pada Jumat (08/10/2021).
Komite Nobel memuji Maria Ressa karena menggunakan kebebasan berekspresi untuk mengungkap penyalahgunaan kekuasaan, penggunaan kekerasan, dan otoritarianisme yang berkembang di negara asalnya, Filipina.
Baca Juga:
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
Jurnalis pemenang penghargaan ini pernah dihukum pada 2020 atas pencemaran nama baik dalam kasus yang dianggap sebagai ujian kebebasan pers Filipina, seperti dilansir BBC pada Jumat (08/10/2021).
Dalam siaran langsung oleh Rappler, Maria Ressa mengatakan, dia "terkejut" mendapatkan Nobel Perdamaian 2021.
"Ini menunjukkan bahwa komite Hadiah Nobel Perdamaian menyadari bahwa dunia tanpa fakta berarti dunia tanpa kebenaran dan kepercayaan," kata Maria Ressa.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa
Maria Ressa yang saat ini berusia 58 tahun ini adalah salah satu pendiri media Rappler pada 2012.
Rappler sekarang memiliki 4,5 juta pengikut di Facebook, dan telah dikenal karena analisisnya yang cerdas dan investigasinya yang dalam.
Media milik Maria Ressa adalah salah satu dari sedikit organisasi media Filipina yang secara terbuka mengkritik Presiden Rodrigo Duterte dan kebijakannya.
Rappler telah menerbitkan secara luas tentang perang mematikan presiden populis tersebut terhadap narkoba, serta mengambil pandangan kritis pada isu-isu misogini, pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Wanita kelahiran Filipina 2 Oktober 1963 ini secara pribadi telah melaporkan penyebaran propaganda pemerintah di media sosial.
Wanita yang mengawali karier jurnalis sejak 1980-an ini telah menghadapi banyak kasus hukum, yang menurutnya bermotif politik. Pemerintah Filipina telah mempertahankan legitimasi dalam menyeret Maria Ressa ke dalam pengadilan.
Dalam sebuah pernyataan, Rappler mengatakan "terhormat dan terkejut" bahwa kepala eksekutifnya telah diberikan hadiah Nobel Perdamaian.
"Itu tidak mungkin datang pada waktu yang lebih baik, saat jurnalis dan kebenaran diserang dan dirusak," katanya.
Melansir The Famous People, Maria Ressa memiliki dedikasi dalam bidang jurnalistik yang tidak tanggung-tanggung, terbukti dengan adanya rekaman video liputannya di sarang Osama bin Laden di Afghanistan.
Sementara sedikit fakta bahwa Maria Ressa ternyata adalah teman sekelas dari mantan ibu negara AS Michelle Obama, saat berada di Princeton University. [Tio]