WahanaNews - Tanjunglesung | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merilis data gelombang tinggi di Perairan Samudra Hindia pada Minggu (2/10/2022) yang berpeluang mencapai 2,5-4.0 meter.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, berbahaya jika wisatawan berenang di pantai pesisir selatan Banten.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Oleh karena itu, Febby mengimbau wisatawan yang mengisi liburan akhir pekan di pantai selatan daerah itu tidak berenang untuk mencegah kecelakaan laut.
"Kami minta wisatawan dapat mematuhi imbauan agar tidak berenang di pesisir pantai," kata Febby di Lebak, Sabtu (1/10/2022).
BPBD Lebak pun merilis daftar pesisir pantai selatan Banten yang berpotensi dilanda gelombang tinggi mulai dari Pantai Bagedur, Tanjung Panto, Binuangeun, Suka Hujan, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
"Kami sepanjang tahun ini sudah menerima laporan tiga wisatawan di pesisir pantai selatan Banten yang menjadi korban kecelakaan laut hingga meninggal akibat terseret gelombang tinggi. Dari tiga korban itu dua di antaranya warga Pandeglang," katanya.
Selain itu, BPBD Lebak juga mengimbau pelaku pelayaran dan nelayan diminta agar waspada jika melaut, karena gelombang 4.0 meter cukup membahayakan khususnya perahu kincang dengan panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter tidak kuat menahan ombak setinggi empat meter.
"Kami belum lama ini seorang nelayan Binuangeun mengalami kecelakaan akibat perahunya tersapu gelombang hingga tiga nelayan terjatuh dan dua selamat, namun, seorang meninggal," demikian Febby Rizky Pratama.
Febby menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan informasi tersebut kepada pengelola wisata, penginapan, relawan, nelayan, pokdarwis, Koramil, Polsek, pengelola TPI, dan pihak lainnya.[mga]