Kegiatan ini sering disebut dengan istilah pasar valuta asing atau valas (forex).
Nilai mata uang dari sebuah negara bisa menjadi indikator terkait kondisi ekonomi, kegiatan ekspor-impor, dan aktivitas investasi di negara tersebut.
Baca Juga:
Tanpa Subsidi Pemerintah, Harga Elpiji 3 Kg Bisa Tembus Rp 42.750 per Tabung
Nilai mata uang ini bisa diukur menggunakan beberapa cara.
Paling umum yaitu dengan melihat nilai tukarnya.
Nilai tukar mata uang akan semakin tinggi jika adanya peningkatan jumlah uang yang membuat denominasi lebih murah bagi investor asing.
Baca Juga:
Beda Konsumen Penerima Diskon Listrik, ALPERKLINAS: Prabayar Berlaku Januari-Februari, Pascabayar untuk Februari-Maret
Negara dengan tingkat inflasi rendah, akan memiliki nilai mata uang yang konsisten.
Nilai tukar tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi politik, konflik militer, dan lain sebagainya.
Pada umumnya dalam perdagangan global, pemerintah suatu negara memiliki dua pilihan kebijakan dasar dalam mengelola mata uangnya.