WahanaNews - Tanjunglesung |Kementerian Dalam Negeri Turki mengonfirmasi, enam migran gelap, termasuk dua bayi dan tiga anak-anak kehilangan nyawa mereka pada Selasa, (14/9/2022).
Mereka meninggal dunia setelah pasukan dari Yunani mendorong mereka kembali ke wilayah perairan Turki di Aegean.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
“Penjaga Pantai Turki menemukan enam tubuh migran gelap yang sudah tidak bernyawa, termasuk satu orang wanita dan menyelamatkan nyawa 66 migran lainnya yang ditemukan dalam rakit penyelamatan di pesisir Pantai Marmaris,” ujar kementerian dalam pernyatan tertulis, dikutip dalam laman Anadolu, Kamis (15/9/2022).
Migran yang diselamatkan tersebut kemudian memberitahukan Dinas Penjaga Pantai Turki bahwa mereka didorong kembali ke perairan wilayah Turki oleh pasukan Yunani saat mereka sedang bergerak dengan empat rakit penyelamatan mereka.
Setelah pernyataan tersebut, satuan Penjaga Pantai Turki pun langsung dikirimkan ke tempat kejadian dengan helikopter, pesawat terbang milik penjaga pantai dan perahu milik penjaga pantai. Berkat usaha penyelamatan mereka, 66 migran dapat diselamatkan.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Sebanyak tujuh orang yang diselamatkan tersebut terlihat bertahan dengan rakit penyelamatan yang setengah tenggelam. Namun, mayat dari migran gelap, termasuk satu orang wanita, dua bayi dan tiga anak-anak juga diambil dari dalam perairan.
Ankara serta grup pendukung hak asasi global lainnya memang terus-menerus menyalahkan praktik illegal Yunani yang mendorong para pencari suaka kembali ke perairan Turki dan melarang mereka masuk ke Yunani.
Grup pendukung hak asasi tersebut mengatakan bahwa hal itu melanggar nilai kemanusiaan dan hukum internasional dengan membahayakan nyawa dari migran yang rentan, termasuk wanita dan anak-anak.