WahanaNews - Tanjunglesung | Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah bersama Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Ova Emilia melaksanakan penanaman mangrove sebagai upaya pencegahan terjadinya abrasi di pesisir Pantai Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Penanaman ribuan pohon mangrove pada Selasa (26/7/2022) tersebut merupakan kerjasama Pemkab Serang dengan UGM sebagai upaya pencegahan terjadinya abrasi di wilayah Serang Utara yang rawan terjadinya abrasi.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengaku, pihaknya tidak bisa melakukan itu sendiri sehingga butuh kerjasama semua pihak untuk sama-sama menjaga lingkungan.
"Ini butuh kerjasama dari perguruan tinggi, dari industri juga kita libatkan," katanya.
Untuk itu dalam kegiatan tersebut hadir pula sejumlah perusahaan industri dan kepala OPD Pemkab Serang.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tatu juga mengajak masyarakat untuk sadar menanam mangrove, sebab menurut Tatu menanam mangrove sama saja menjaga lingkungan masing-masing.
"Setiap masyarakat menanam satu saja, itu sama saja menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, kesadaran ini yang harus terus kita tingkatkan," ujarnya.
Selain di Desa Lontar, pihaknya juga akan memperluas program penanaman mangrove di wilayah yang rawan abrasi.
"Karena kita kan punya wilayah pesisir yang cukup panjang," ucapnya.
Rektor UGM Profesor Ova Emilia mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari kuliah kerja nyata (KKN) pembelajaran pemberdayaan masyarakat (PPM) mahasiswa UGM.
"Ada 30 mahasiswa yang kami terjunkan di Kabupaten Serang," katanya.
Dalam program tersebut, lanjut rektor, ada dua hal yang menjadi target, pertama untuk mendidik mahasiswa dan menanamkan rasa empati, kepemimpinan, nasionalisme, dan rasa sosial di mahasiswa. Kemudian, juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran kita, mulai dari wilayah rawan abrasi, sampah dan rawan banjir. Jadi mahasiswa berkolaborasi dengan masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, penanaman mangrove menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mencegah abrasi. Tanaman itu akan memecah gelombang sehingga dapat menjadi mitigasi bencana.
"Ini dapat menahan gelombang yang tingggi, sehingga wilayah pesisir terlindungi dari pengikisan. Kemudian, juga fungsinya untuk penghijauan, mangrove dapat menyerap karbon monoksida," pungkasnya.[mga]