"Adonan wafel itu digunakan kembali sampai mulai berbau seperti bir," ujar dia.
Buruknya lagi, Agustus mengatakan bahwa seorang manajer bersikeras menggunakan satu lap dari kertas yang sama untuk membersihkan semua ruangan.
Baca Juga:
Juru Sita PN Surabaya Akui Terima Rp 50 Juta dalam Kasus Suap Ronal Tannur
"Dia beralasan itu lebih ramah lingkungan dari pada menggunakan lap atau spons atau bahkan kebanyakan handuk kertas untuk membersihkan barang-barang seperti mangkuk, spatula, meja," kata dia.
Kalaupun traveler mengincar sarapan maka Agustus menyarankan untuk memilih hotel yang memiliki koki yang tepat dan dapur yang higienis.
"Aku hanya mencoba untuk menyelamatkan kalian dari sakit kepala," kata dia.
Baca Juga:
Dua Boru Simatupang Gugat Warisan Bernilai Belasan Miliar ke PN Sidikalang
Video Agustus sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali dan mendapat beragam respon dari netizen. Sebagian dari mereka cuek, sebagian membenarkan.
"Telur prasmanan tidak boleh dimakan," kata netizen yang mengaku sudah bekerja di industri makanan selama 15 tahun.
"Tetap pilih makanan yang dikemas buat sarapan di hotel, juga periksa kamar sebelum Anda membawa barang bawaan," kata netizen lain yang mengaku bekerja di sebuah hotel terkenal. [rda]