WahanaNews - Tanjunglesung | Sebuah kapal tak berawak yang membawa muatan senapan serbu dan amunisinya sempat memicu kekhawatiran keamanan setelah terdampar secara misterius di tepi pantai India.
Dilansir dari AFP, Sabtu (20/8/2022), tiga senapan jenis AK-47 dan pasokan amunisi ditemukan dari kapal bernama Lady Han, setelah terdampar pada Kamis (18/8/2022) waktu setempat, tepatnya di area yang jarang penduduknya di negara bagian Maharashtra, dekat lokasi serangan teror laut mematikan tahun 2008.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Para penyidik antiterorisme menyita kapal berbendera Inggris itu setelah terdeteksi oleh para nelayan setempat. Belakangan, otoritas setempat menetapkan kapal itu miliki pasangan Australia yang meninggalkannya di lautan setelah mengalami masalah mesin pada 26 Juli lalu.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Neptune P2P Group, mengklaim kepemilikan atas senjata-senjata itu, dan menyebut senjata itu digunakan untuk melindungi kapal dari pembajakan saat berlayar melintasi Samudra Hindia, Teluk Aden dan Laut Merah bagian selatan.
"Kami juga ingin berterima kasih kepada otoritas India untuk penyelidikan mereka dan penanganan masalah ini, dan tetap bekerja sama sepenuhnya dengan mereka, dan mengamankan pengambilan peralatan keamanan kami," demikian pernyataan pihak Neptune P2P Group.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Kapal jenis yacht itu berangkat dari Uni Emirat Arab dan dijadwalkan berlayar hingga ke Mediterania. Setelah badai menerjang di tengah lautan yang ganas, seluruh awak kapal termasuk staf keamanan terpaksa meninggalkan kapal dan diselamatkan oleh sebuah kapal perang Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel), yang berupaya menarik kapal itu namun gagal.
Wakil Kepala Menteri Maharashtra, Devendra Fadnavis, mengatakan pada Kamis (18/8/2022) malam waktu setempat bahwa otoritas setempat mengesampingkan dugaan 'teror' dalam temuan itu, namun menambahkan penyelidikan resmi masih berlanjut.
Temuan senjata dan kapal tanpa awak itu mengingatkan pada insiden tahun 2008 saat lebih dari 160 orang dibunuh di Mumbai, setelah sekelompok militan dari Pakistan yang tiba dengan kapal melancarkan rentetan serangan terhadap hotel-hotel dan bangunan lainnya. Insiden itu menjadi salah satu serangan teror paling mematikan dalam sejarah India.[mga]