Tanjunglesung.WahanaNews.co | Gunung Anak Krakatau terjadi peningkatan aktivitas kegempaan yang dinilai cukup membahayakan.
Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita pun mengimbau para nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau tersebut.
Baca Juga:
Kepengurusan Gekrafs DPC Pandeglang Dikukuhkan untuk Majukan Ekonomi Kreatif
"Kami minta nelayan hanya di radius 5 kilometer dari kawasan erupsi Gunung Anak Krakatau," ujar Bupati Irna, Selasa (26/4/2022).
Ia mengatakan, kegempaan aktivitas Gunung Anak Krakatau kini berstatus Siaga Level III dari sebelumnya Waspada Level II.
Maka dari itu, dengan peningkatan status Siaga Gunung Anak Krakatau, tentu nelayan diminta tidak mendekati kawasan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga:
Waluyo Kaget Proses Bedah Rumah dan Warung Miliknya dari Kemensos Hanya 1 Jam
Selain itu, masyarakat pesisir juga harus tetap waspada karena pesisir Pantai Pandeglang masuk zona merah tsunami.
Namun, saat ini kondisi pesisir pantai relatif normal dan pedagang tetap melakukan aktivitas berjualan seperti biasa.
Begitu juga pemilik hotel dan vila beroperasi dan menerima wisatawan yang berekreasi di pesisir Pantai Pandeglang.
"Kami berharap pada bulan Ramadan itu tidak terjadi bencana yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau," pungkasnya.
Disisi lain, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono dalam konferensi pers kewaspadaan Gunung Anak Krakatau menyatakan, gunung itu berkemungkinan membentuk badan baru setelah erupsi tahun 2018.
Saat erupsi, material yang bertumpuk membentuk badan tersebut dapat terlontar hingga radius 5 kilometer.
Disebutkan, longsoran material yang terjadi saat erupsi Gunung Anak Krakatau bisa membentuk potensi tsunami seperti yang terjadi pada tahun 2018.
"Mungkin saat ini kalau kita bandingkan dengan tahun itu, volumenya belum sebesar itu, dan juga dari sisi morfologi, juga belum curam," imbuhnya.[mga]