WahanaNews - Tanjunglesung | Sebanyak 27 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Serang, Banten, dipantau polisi. Tujuannya, memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertalite dan Solar.
Hal itu dilakukan pasca-kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
"Alhamdulillah di wilayah hukum Polresta Serkot, penyesuaian harga BBM relatif kondusif, kita ada 27 titik SPBU di wilayah hukum Polresta Serkot," ujar Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Nugroho Ariyanto, di SPBU Cipocok, Kota Serang, Banten, Sabtu (3/9/2022).
Dia pun meminta personel Polresta Serkot berjaga di seluruh SPBU untuk mengantisipasi gejolak masyarakat ketika membeli BBM. Setidaknya, lima personel berpakaian bebas dan berseragam menjaga pom bensin.
Kombes Pol Nugroho Ariyanto mengaku, meski sempat terjadi antrian di SPBU, hingga saat ini tidak terjadi gejolak di masyarakat.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
"Masing-masing titik kita jaga, antara tiga sampai lima personel, baik yang terbuka atau tertutup. Situasi, masih kondusif. Antrian pasti ada, namun bisa kita atasi, enggak terlalu panjang," terangnya.
Kepolisian juga mengantisipasi terjadinya kecurangan dan penimbunan BBM bersubsidi di wilayah hukumnya, yang meliputi Kota Serang dan sebagian Kabupaten Serang.
Berbagai satuan di kepolisian juga diterjunkan, mengantisipasi gejolak di masyarakat paska kenaikan harga BBM.
"Jadi kita libatkan semua fungsi, Lantas, Samapta, Intelijen, Reskrim, Binmas, semuanya turun. Kalau misalkan terjadi suatu antrian, kita lancarkan disitu," jelasnya.
Salah satu SPBU di Kota Serang mengaku bahan bakar penugasan jenis Pertalite dan Solar masih tersedia.
"Stok juga masih tercukupi untuk konsumen. [Stok harga lama di jual harga baru] ya, kira-kira seperti itu," kata Fajar Arief, salah satu supervisor SPBU di Kota Serang, Banten, Sabtu (3/9/2022).
Ia mengaku sempat terjadi antrean di SPBU-nya jelang kenaikan harga BBM. Namun, itu masih di atasi oleh petugas pom bensin.
"Antre jelas antre, pasti ada tadi, tapi masih bisa di atasi sama kita. Karena pakai sistem, kita atur dulu, jadi (SPBU) sempet kita tutup dulu," jelasnya.
Sebelumnya, Polda Banten menerima arahan dari Kapolri Listyo Sigit jelang kenaikan harga BBM untuk mengantisipasi penolakan kebijakan.
"Sesuai dengan arahan Kapolri, bahwa anggota Polri harus berupaya optimal mencegah terjadinya gangguan kamtibmas," kata Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, dalam rilis resminya, Jumat (2/9/2022).