WahanaNews - Tanjunglesung | Publik Bali, terutama para pencinta biota dan fauna laut dihebohkan dengan viralnya video kemunculan dugong di perairan Bali.
Kemunculan mamalia langka yang akrab disapa ikan duyung ini kabarnya banyak dilihat sejumlah nelayan di kawasan Pantai Semawang, Denpasar Selatan.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Video kemunculan sapi laut ini ramai menjadi bahan perbincangan di sejumlah platform sosial media (sosmed).
Ramainya kemunculan dugong ini langsung ditelusuri Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.
Pada 19 Juli 2022 lalu, BPSPL Denpasar menyambangi beberapa anggota Kelompok Nelayan Tapang Kembar di Pantai Semawang.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Dari hasil penelusuran, BPSPL Denpasar menjelaskan keberadaan dugong di sekitar Pantai Semawang sudah sejak lama ada.
"Biasanya kemunculan Dugong ada di area barat dan timur chanel Semawang hingga Pantai Mertasari," ujar petugas BPSPL Denpasar.
Dugong tersebut sering muncul saat nelayan memancing, sehingga membuat ikan-ikan kecil yang diburu nelayan menghindar.
"Pada dasarnya dugong tersebut tidak mengganggu nelayan," imbuhnya.
Area kemunculan dugong sangat berasosiasi dengan keberadaan lamun yang berbentuk silindris memanjang
"Karena itu adalah sumber makanan dugong. Pada saat ini lamun tersebut sedang tumbuh subur di area Pantai Semawang," bebernya.
Kedalaman area kemunculannya diperkirakan sekitar 5-10 meter di dekat perahu nelayan yang sedang memancing.
Tak jarang, dugong tersebut menyundulkan kepalanya ke bagian perahu nelayan, sehingga menimbulkan suara yang keras.
"Untuk jumlah pastinya dugong di area Semawang belum diketahui," tuturnya.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi nelayan yang melihat, kemunculan dugong dengan ukuran berbeda-beda antara 2-3 meter panjang tubuhnya.
Kelompok nelayan setempat mengusulkan agar BPSPL Denpasar melakukan tagging pada dugong, sehingga keberadaan dan pergerakannya bisa ditelusuri.
Kepada para nelayan, BPSPL Denpasar juga berharap agar nantinya kemunculan dugong bisa didokumentasikan melalui foto maupun video menggunakan timestamp.
"Silakan melapor ke BPSPL Denpasar agar lokasinya bisa direkap dan dimasukan dalam dashboard kemunculan mamalia laut dilindungi," papar BPSPL Denpasar.[mga]