Selanjutnya, ada simulasi pengangkatan pasien di lokasi kejadian kedalam posko, kemudian di posko belajar menangani. Cara pertolongan menangani luka ringan hingga berat, membalut tulang yang patah atau membidai dan cara mengangkat pasien ke atas tandu dan terakhir memilai pasien, mana yang merah dan mana yang hitam.
"Pembersihan luka, penanganan pertama, perawat harus sigap dan cepat dalam penanganannya. Kita mendidik perawat sejak dini ini supaya terbiasa dan siap. Nantinya saat kita menghadapi kejadian yang nyata, siap dalam menghadapinya," bebernya.
Baca Juga:
Dear Traveler Jangan Lupa Menjelajahi Indahnya Pegunungan Pangandaran
Adapun insan yang terlibat dalam penanganan simulasi bencana alam diantaranya Polres dan BPBD Pangandaran.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pangandaran, Kustiman mengapresiasi simulasi mitigasi bencana yang dilakukan UNPAD Pangandaran.
"Karena tidak hanya sosialisasi kepada wisatawan dan masyarakat sekitar yang ada. Tapi bisa menjadi edukasi mitigasi bencana kepada anak-anak yang harus juga mengetahui," ujarnya.
Baca Juga:
FPHJ Temukan Banyak Kayu Hasil Pembalakan Liar di Pangandaran Jawa Barat
Ia pun berharap agar mahasiswa UNPAD memberikan keliling edukasi tentang mitigasi bencana kepada taman kanak-kanak, sehingga tidak hanya seremonial saja.
"Saya harap perawat yang sudah mengikuti simulasi ini, jika suatu saat dibutuhkan bisa membantu dengan segala ilmunya," pungkasnya.[mga]