WahanaNews-Tanjunglesung | Tingginya harga komoditas dikhawatirkan akan merembet pada kenaikan harga kebutuhan lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik di tingkat konsumen.
Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan BBM dan tarif listrik akan tetap terjangkau. Pihaknya mengungkapkan akan terus menavigasi perkembangan harga komoditas dunia yang saat ini masih berfluktuasi.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Pasalnya, kenaikan harga minyak dunia, gas, bahkan batu bara tentu akan menciptakan tekanan terhadap biaya tarif listrik dan bahan bakar di Indonesia.
Subsidi atau kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) pun disiapkan pemerintah.
"Kita sudah menghitung skenarionya kalau tidak bisa melewati semua tekanan itu ke konsumen. Artinya, (ada) subsidi atau kompensasi yang harus kita bayar untuk Pertamina dan PLN," jelas Sri Mulyani, Rabu (16/3/2022).'
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Sayangnya, Sri Mulyani tak merinci lebih detail berapa nilai kompensasi yang akan digelontorkan pemerintah untuk Pertamina dan PLN tersebut.
Yang jelas, pemberian kompensasi terhadap Pertamina dan PLN tersebut akan meningkatkan belanja negara. Namun, pemerintah kata dia, saat ini masih memiliki anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022 sebesar Rp 455,62 triliun.
Anggaran PC PEN untuk 2022 yang sebesar Rp 455,62 triliun tersebut turun 38,82% dari anggaran PEN 2021 yang tercatat sebesar Rp 744,77 triliun.