WahanaNews - Tanjunglesung | Masyarakat dan Nelayan Pantai Depok yang tergabung dalam Koperasi Wisata Mina Bahari 45 menggelar upacara adat tradisi labuhan, Kamis (11/8/2022).
Labuhan yang digelar rutin setiap setahun sekali ini sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil laut dan kunjungan wisatawan.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Ketua Koperasi Wisata Mina Bahari 45 Pantai Depok, Sutarlan mengatakan, tradisi labuhan biasanya dilakukan pada hari Senin atau Kamis pasaran Wage yang jatuh pada bulan Sura.
Ia menyebut, labuhan ini memiliki makna tasyakuran atas penghasilan nelayan yang didapat dari hasil laut dan kunjungan wisatawan.
"Labuhan ini juga merupakan pengharapan masyarakat di kawasan wisata Pantai Depok agar dilancarkan rejekinya," ujarnya.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Hal yang membedakan dari labuhan pada umumnya, gunungan atau ubo rampe berupa hasil bumi yang dikirab tidak di larung di laut tapi diperebutkan oleh pengunjung yang datang.
Dengan harapan, ubo rampe tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya.
Sutarlan mengungkapkan, bahwa labuhan yang digelar tahun ini merupakan yang cukup besar karena, selama dua tahun sebelumnya kegiatan tersebut digelar secara sederhana lantaran situasi pandemi covid-19 .