Pemindahan tersebut merespons situasi genting jelang Agresi Militer Belanda.
Situasi baru dinilai aman tiga tahun setelahnya atau 27 Desember 1949.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Saat itulah ibu kota negara dikembalikan ke Jakarta.
Tahun 1950-an, gagasan pemindahan ibu kota negara kembali dimunculkan Soekarno.
Ide ini lahir lantaran Bung Karno merasa perlu membagi beban Jakarta yang sejak dulu menjadi daya tarik warga Indonesia.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Diberitakan Harian Kompas edisi 25 Januari 1997, Soekarno mempunyai visi bahwa sebaiknya ibu kota baru berada di luar Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur.
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi salah satu kota yang diincar Soekarno.
Pada 17 April 1957, Soekarno meletakkan batu pertama di kota tersebut sebagai “sister city” Jakarta.