Banten.WahanaNews.co, Rangkasbitung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 4,0 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia pada Selasa, 28 Mei 2024.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Lebak mengatakan nelayan jika melaut harus mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, yang berdasarkan informasi dari Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkisar antara 2,5 meter hingga 4,0 meter.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Begitu juga wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut.
BPBD Lebak minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah dan Sawarna waspadai gelombang tinggi di laut Banten agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.
Dengan demikian, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Kami minta nelayan jika melaut agar menggunakan peralatan keselamatan dengan memakai pelampung," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Bayah Kabupaten Lebak sejak satu pekan terakhir tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter.
Tinggi gelombang 4,0 meter di perairan itu cukup membahayakan bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.
"Kami lebih baik istirahat di rumah karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang itu," katanya menjelaskan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]