BANTEN.WAHANANEWS.CO, Tangerang - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten, mengajak masyarakat untuk mengolah sampah organik, yang masih mendominasi pembuangan di TPA Rawa Kucing sebesar 57,65 persen.
"Sampah organik mendominasi sebanyak 57,65 persen dari total sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing. Kita harus bisa mengolahnya dari sumber, sehingga yang terbuang ke TPA hanya reduksi," kata Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi dalam keterangannya di Tangerang, Selasa (18/3/2025).
Baca Juga:
Pemda dan Forkopimda Jabar Sepakat Wujudkan Pembangunan Terintegrasi
Wawan mengatakan masyarakat bisa mengolah sampah organik dari sumber atau rumah masing-masing dengan mengoptimalkan kembali lubang-lubang biopori sampah.
Sehingga nantinya sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing pun bisa berkurang, sebab usia TPA terbatas.
"Ini jadi tugas kita bersama untuk melakukan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah dari sumber," katanya.
Baca Juga:
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan saat ini kondisi di TPA Rawa Kucing sedang tidak baik, karena setiap hari sampah masih terus masuk dan menggunung.
Kendati demikian Pemkot Tangerang bersama DLH, kata dia, terus berjibaku agar sampah yang masuk ke TPA bisa terus diminimalisir, diantaranya dengan pemrosesan menggunakan sistem RDF yang menjadi langkah penting dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
“Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan," ujarnya.
Ia juga menekankan peran penting seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sachrudin mengajak masyarakat untuk lebih aktif memilah sampah dari sumbernya, sehingga dapat memudahkan proses pengelolaan sampah di TPA.
"Pengelolaan sampah yang baik membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan mewujudkan Kota Tangerang yang lebih bersih dan sehat," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]