WahanaNews Banten | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan bocoran agar bisa sukses di era disrupsi atau industrialisasi 4.0.
Menurutnya, untuk mampu bersaing di era baru tersebut diperlukan kemampuan berpikir yang mendalam atau critical thinking.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
Hal itu karena era disrupsi teknologi sangat membutuhkan kreativitas dan penemuan-penemuan baru. Selain itu, perlu juga kolaborasi dan kemampuan komunikasi yang baik agar bisa meyakinkan banyak orang.
“Tentu saya berharap dalam proses belajar akan mendapatkan tidak saja dari sisi konten, tapi juga skill untuk meningkatkan cara berpikir, komunikasi, organisasi dan berkolaborasi. Tentu pada akhirnya untuk menjadi manusia yang kolaboratif dan adaptif,” kata sosok yang karib disapa Ani dalam dialog virtual di Jakarta, Jumat (08/10/2021).
Menurutnya, cara-cara tersebut harus dimiliki oleh pemuda saat ini. Ini diperlukan untuk mengejar target Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045.
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
Ani mengatakan, momentum bonus demografi harus terus dijaga dan dipersiapkan sebaik mungkin. Pasalnya, transformasi menjadi negara maju dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap tidak mudah dan perlu kerja keras.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang memadai.
“Pendidikan merupakan salah satu hal yang bisa meningkatkan kualitas SDM perekonomian agar terus meningkat. Apalagi, Indonesia yang mempunyai aspirasi sebagai negara maju membutuhkan kualitas SDM yang makin baik,” kata dia.
Di sisi lain, kata Ani, untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur yang baik.
Birokrasi dan regulasi pun akan ditingkatkan lebih baik lagi.
“Kita perlu terus menjaga momentum pembangunan sehingga terhindar dari middle income trap atau perangkap pendapatan kelas menengah dan itu membutuhkan SDM, infrastruktur yang bagus dan birokrasi yang mumpuni serta regulasi yang baik,” tuturnya. [Tio]