WahanaNews Banten | Presiden Joko Widodo mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan, sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Saat ini, Indonesia tengah memegang presidensi G20.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Dilansir dari laman cpc.gov.ae, Mohammed bin Zayed adalah putra mahkota Abu Dhabi kelahiran 11 Maret 1961.
Mohammed adalah putra ketiga dari pasangan Presiden Uni Emirat Arab pertama dan penguasa Abu Dhabi, Zayed bin Sultan Al Nahyan, dengan Sheikha Fatima bint Mubarak Al Ketbi.
Dilansir dari laman Forbes.com, Mohammed menikah dengan Shaikha Salama bint Hamdan bin Mohammed Al Nahyan pada 1981.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
Pernikahan mereka menghabiskan US$ 100 juta di stadion berkapasitas 20 ribu kursi selama sepekan.
Stadion itu dibangun oleh orangtuanya.
Dikutip dari WahanaNews.co, Sepeninggal ayahnya, Mohammed dilantik menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004.
Mohammed juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi.
Pada Januari 2005, Mohammed dilantik menjadi Deputi Komandan Tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA.
Sebulan setelahnya, Mohammed mendapatkan promosi Jenderal.
Peran Mohammed sudah malang melintang di dunia internasional.
Pada 2012, misalnya, ia mewakili UEA di KTT Keamanan Nuklir di Korea Selatan.
Mohammed juga mewakili UEA pada KTT Keamanan Nuklir 2014 di Belanda.
Dilansir dari laman bpjt.pu.go.id, di Indonesia nama Mohammed bin Zayed dijadikan sebagai nama Jalan Layang di Tol Jakarta-Cikampek dan dikenal dengan nama Tol MBZ.
Mohammed mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika dipercaya Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangungan Ibu Kota Baru. [qnt/tio]