WahanaNews Banten | Para calon jemaah umrah asal Indonesia nampaknya masih harus bersabar. Sebab, hingga kini pemerintah belum membuka kegiatan umrah ke Tanah Suci.
Demikian disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indoensia (SAPUHI), Adji Mubarok.
Baca Juga:
IPHI Harap Pansus Angket Haji Serius Tangani Dugaan Penyelewengan Haji
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberi pemberitahuan kepada para pihak travel.
"Saya infokan sampai saat ini umrah untuk Indonesia masih belum dibuka, kita masih menunggu keputusan untuk umrah kembali dibuka untuk jemaah Indonesia. Insyaallah syarat-syarat untuk umrah sudah kita sounding ke teman-teman travel umrah, dari mulai dosis vaksin lengkap, PCR dan lain-lain," kata Adji dikutip dari Merdeka.com, Minggu (19/09/2021).
Adji menyampaikan, persiapan persyaratan umrah perlu diberitahukan sedini mungkin kepada para jemaah umrah. Sehingga, jika nanti pemerintah Arab Saudi sudah membuka pintu umrah untuk Indonesia, perjalanan bisa segera terlaksana.
Baca Juga:
Panglima TNI Lepas 285 Prajurit dan ASN Jamaah Umroh Mabes TNI
"InsyaAllah, dalam waktu dekat pemerintah Arab Saudi akan menginformasikan umrah untuk jemaah Indonesia," ujarnya.
Kata Adji, pemerintah Arab Saudi tidak mewajibkan PCR dan karantina, kecuali peraturan dari pemerintah Indonesia menerapkan keberangkatan dan kepulangan mewajibkan adanya hasil test PCR.
Berikut Persyaratan dan Fasilitas Umrah:
Adapun Persyaratan Umrah:
- Usia di atas 18 tahun
- Sudah vaksin 2 dosis
- Vaksin Sinovac + vaksin booster
- Vaksin Sinopharm + vaksin booster
- Memiliki sertifikat vaksin (PeduliLindungi)
Fasilitas Yang Didapat:
a. Salat 5 waktu di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
b. Itikaf di Masjid
c. Umrah lebih 1 kali (tentatif)
d. Ziarah
e. Hotel sekamar berdua (double)
f. Kapasitas bus maks. 25 pax
g. Makanan catering
h. Daftar aplikasi Tawakalna & Eatamarna jemaah oleh provider koordinasi dengan Muassasah
Apabila jemaah terdeteksi Covid-19 saat di Arab Saudi, maka biaya dicover oleh asuransi. Sertifikat vaksin asli harus di upload di sistem visa. Provider visa mengambil paket melalui sistem Muasasah (include visa, hotel, bus, asuransi). [Tio]