WahanaNews Banten | Setelah foto dan video atlet muaythai PON XX Papua, Susanti Ndapataka, yang dijemput dengan mobil pikap viral di media sosial, peraih medali emas itu langsung menjadi perhatian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terungkap, kondisi rumah Susanti ternyata sangat sederhana. Rumah yang terletak di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, itu hanya beratap daun, berdinding pelepah pohon gewang, dan berlantai tanah.
Baca Juga:
Komisi X DPR Kritik Keras Gubsu Edy yang Jewer Pelatih PON
Di rumah yang memiliki satu kamar tidur, satu ruang makan, dan kamar tamu itu, Susanti tinggal bersama ayah dan empat orang saudaranya. Susanti adalah anak bungsu.
Ibunya sudah lama meninggal dunia. Ayah Susanti, Maskur Ndapataka, berprofesi sebagai penggembala ternak dan petani lahan kering.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat mereka kesulitan untuk membangun rumah yang layak huni.
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
Termasuk juga saat berlatih muaythai di rumahnya, Susanti hanya menggunakan alat seadanya.
Dia hanya mengandalkan sarung tinju bekas, sebuah samsak yang digantung di pohon dan ban bekas yang ditancapkan di pohon. Namun, dengan kondisi yang serba terbatas itu, Susanti mampu berprestasi di sejumlah kejuaraan nasional, termasuk meraih emas di PON XX Papua.
"Alat yang saya pakai ini juga seadanya. Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang, tapi pelatih saya bilang pakai saja," ujar Susanti kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (09/10/2021).