WahanaNews Banten | Nyamuk mungkin menjadi salah satu hewan yang paling tidak disukai manusia. Selain dapat menyebabkan gatal di area kulit yang digigitnya, gigitan nyamuk tertentu juga bisa menyebabkan penyakit berbahaya, termasuk demam berdarah.
Nyamuk juga sangat menggangu saat terbang di sekitar telinga, sebab ia akan mendengungkan suara yang cukup membuat risih.
Baca Juga:
Australia Uji Coba Nyamuk Ber-Wolbachia di Bali, Begini Tanggapan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Dikutip dari Kompas.com, profesor entomologi di University of Arizona, Michael Riehle, dengungan yang dihasilkan nyamuk berasal dari kepakan sayapnya.
"Dengung di telinga Anda adalah efek samping dari kepakan sayap nyamuk. Suaranya tak memiliki jangkauan yang jauh, jadi Anda akan menyadarinya saat mereka terbang di sekitar telinga Anda," ujar Michael.
Dengungan yang sering didengar manusia kemungkinan besar berasal dari nyamuk betina, karena kehidupan nyamuk jantan dan betina sangat berbeda.
Baca Juga:
Kemenkes RI Gelontorkan Dana Rp16 Miliar untuk Implementasi Nyamuk ber-Wolbachia
Nyamuk jantan tidak mengisap darah manusia, mereka akan makan dengan menyesap nektar bunga.
Sementara itu, nyamuk betina harus mengisap darah setelah kawin agar memiliki energi yang cukup untuk bertelur. Selain itu, nyamuk betina juga dilengkapi alat unik untuk menemukan mangsanya.
"Dari kejauhan, nyamuk betina telah memberi tanda pada karbon dioksida yang kita embuskan. Karbon dioksida ini merangsang nyamuk betina untuk mulai mencari inang, sehingga membuatnya terbang mengikuti sumbernya," terangnya.