"Contoh, saya datang ke dokter pengen berobat tau-taunya malah dikasih jarum ditusuk saya punya lengan. Ini apa-apaan dok, saya mau berobat di sini jangan ditusuk. Padahal waktu ditusuk dikasih obat kan. Buru-buru saya marah karena pandangan saya sempit," kata Buya Yahya.
"Setelah saya berpikir nanti setelah disuntik ada reaksi obatnya, lalu akan menemukan kesembuhan. Di saat diberi pemahaman begitu, iya juga ngapain saya marah-marah. Karena apa? Dipikir itu kisah hidup pada saat disuntik saja, padahal setelah suntik akan ada lagi," sambungnya.
Baca Juga:
Pesona Kiswah Ka'bah di Graha Begawan Nusantara, Apresiasi dari Ridwan Kamil dan Buya Yahya
Menurut Buya, kisah saat disuntik dengan setelah disuntik, sama seperti kisah di dunia dan akhirat, di mana hidup akan berjalan panjang, tidak hanya di dunia saja.
"Hidup Anda bukan hanya kisah dengan dokter yang menyuntik, ndak, masih panjang. Setelah suntik sembuh, sehat, berkarya, sukses dan sebagainya. Anda ini ahli iman, hidup Anda bukan hanya 80-90 (umur) di dunia ini masih ada kehidupan lagi," imbuhnya.
"Bukan Allah tidak adil. Ini seorang mukmin diberi sakit, fakir lagi. Berapa lama? Sepanjang seperti Anda disuntik. Tapi ketahuilah, kehidupan Anda di dunia sepanjang apapun dibanding akhirat, gak ada apa-apanya," terang Buya Yahya. [Tio]