Pada tahun 2015 hingga 2019, terdapat peningkatan pasar OTA sebesar 9,4 persen compound annual growth rate atau CAGR.
Namun, pada tahun 2019 saat buruknya pendapatan terjadi pada kuartal ketiga, mereka menyalahkan lemahnya visibilitas terhadap hasil pencarian di Google.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Laba bersih Expedia Group, misalnya, turun 22 persen YoY pada kuartal ketiga tahun 2019.
Sebagian disebabkan oleh perubahan algoritma Google yang mengakibatkan hilangnya visibilitas.
Hollister menerangkan, pada tahun 2019 Google meluncurkan Travel Hub, menambah kemampuan Google Assistant untuk check-in penerbangan dan pemesanan hotel, serta membuat situs web untuk ketersediaan hotel berdasarkan destinasi wisata.
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
Pada tahun 2019, Forbes melaporkan bahwa Google meluncurkan Google Travel yang memudahkan pengguna untuk menemukan penerbangan serta hotel terbaik dan termurah di Google.
Google Travel merupakan fitur yang memberi informasi seputar pandemi di destinasi wisata, termasuk persentase ketersediaan hotel dan penerbangan ke daerah tersebut.
Ketika mengetik kalimat "penerbangan", mengutip Forbes, maka pada posisi paling atas terlihat nama bandara asal dan nama bandara tujuan. Serta penerbangan ke sejumlah destinasi berdasarkan pencarian sebelumnya atau recent flight searches.