"Pelaku ini mabuk, pengakuannya karena putus cinta, lalu dalam kondisi mabuk itu dia berteriak ada tsunami," terangnya.
Adit menambahkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya," singaktnya.
Baca Juga:
Apdesi Sebut Siap Mediasi dengan Said Didu
Sementara itu, BMKG Lampung memberikan penjelasannya soal kenaikan permukaan air laut di wilayah pesisir Lampung.
Dikatakan, fenomena ini adalah hal biasa. Oleh karena itu, masyarakat diminta tenang dan tidak termakan dengan hoaks tsunami.
"Fenomena ini pasang surut biasa yang terjadi di wilayah pesisir Lampung, hanya saja untuk surut kali surut maksimum sehingga dampaknya sangat terlihat, tidak ada kaitan dengan fenomena lain, untuk dihimbau tetap tenang, dan BMKG akan memantau pasang surut secara berkala," ujar BMKG seperti dikutip dari Instagram.[mga]