Otoritas di negara bagian itu pertama kali mendeteksi serbuan keong tersebut pada 23 Juni.
Pihak berwenang meminta masyarakat tidak menyentuh atau mengonsumsi keong tersebut untuk mencegah infeksi.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
"Yang paling penting, jangan memakannya. Ini bukan keong untuk ditaruh di atas mentega, minyak dan bawang putih. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda pegang. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda makan," ujar Komisaris Departemen Pertanian Florida Nikki Fried.
Untuk memberantas keong itu, Florida telah melakukan pengawasan dan tindakan pada sebuah kawasan di sekitar New Port Richey hingga semua keong dibinasakan, menurut laman departemen tersebut.
Tindakan dengan menggunakan metaldehida, sejenis pestisida untuk memberantas keong dan siput, akan memakan waktu 18 bulan, dan kawasan itu akan dipantau selama dua tahun setelah keong terakhir ditemukan.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Belum jelas bagaimana keong itu bisa sampai ke Florida, tetapi laman Departemen Pertanian AS mengatakan kemungkinan hewan itu terbawa oleh kargo atau diimpor secara ilegal untuk dimakan atau dijadikan piaraan.
Ini adalah kali ketiga keong darat Afrika itu ditemukan di Florida.
Pada 1960-an, diperlukan dana 1 juta dolar AS (Rp14,98 miliar) dan waktu 10 tahun untuk memberantasnya.