Natha Parmar, yang memiliki perkebunan mangga di dekat sungai Heran di distrik Somnath, mengatakan singa telah membunuh setidaknya 10 anaknya dalam beberapa tahun terakhir.
Dia dan penduduk desa lainnya pada awalnya sangat marah. Tetapi kemudian mereka menyadari bahwa ada manfaat yang tidak terduga.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
"Sebelumnya, kami harus berurusan dengan kawanan babi hutan dan banteng biru karena mereka akan merusak semua tanaman kami. Sekarang itu hampir berhenti," ujarnya.
Dia dan petani lainnya sekarang belajar untuk hidup dengan hati-hati dan hormat dengan singa. Ini membantu bahwa singa belum menyerang manusia di daerah itu sampai sekarang.
"Ketika kami bertemu singa, kami berhenti dan memberi jalan bagi mereka atau mengubah rute kami tanpa mengganggu mereka," ungkapnya.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Jheenabai, yang melacak singa di daerah pesisir secara teratur untuk departemen kehutanan, mengatakan orang-orang di wilayah tersebut mengubah cara hidup mereka untuk beradaptasi dengan singa, seperti yang dilakukan manusia di sekitar Gir sebelumnya.
"Kadang-kadang, singa pindah ke hutan terdekat atau daerah pemukiman untuk berburu, tetapi kemudian mereka kembali ke sini untuk beristirahat. Mereka telah beradaptasi dengan habitat ini," klaimnya.
Pakar margasatwa Rajan Joshi, mengatakan singa di Gujarat telah beradaptasi dengan perubahan habitat sesuai dengan keadaan. Mereka telah terbiasa tinggal di dekat manusia di Gir, dan di lapangan terbuka ketika jumlahnya bertambah.[mga]