Gletser Thwaites, yang terletak di Antartika Barat, adalah salah satu yang terluas di Bumi dan lebih besar dari negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Tapi itu hanya bagian dari lapisan es Antartika Barat, yang menyimpan cukup es untuk menaikkan permukaan laut hingga 16 kaki, menurut NASA.
Karena krisis iklim semakin cepat, wilayah ini diawasi dengan ketat karena pencairannya yang cepat dan kapasitasnya untuk merusak pantai secara luas.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Gletser Thwaites sendiri telah mengkhawatirkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Pada awal tahun 1973, para peneliti mempertanyakan apakah gletser ini berisiko tinggi runtuh.
Hampir satu dekade kemudian, karena gletser berada di dasar laut dan bukan di daratan kering, mereka menemukan bahwa arus laut yang hangat dapat melelehkan gletser dari bawah dan menyebabkannya ketidakstabilan.
Pada abad ke-21, para peneliti mulai mendokumentasikan kemunduran cepat Thwaite dalam serangkaian studi. Pada tahun 2001, data satelit menunjukkan garis landasan surut sekitar 0,6 mil (1 kilometer) per tahun.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Pada tahun 2020, para ilmuwan menemukan bukti bahwa air hangat memang mengalir melintasi dasar gletser, melelehkannya dari bawah.
Dan kemudian pada tahun 2021, sebuah penelitian menunjukkan Lapisan Es Thwaites, yang membantu menstabilkan gletser dan menahan es agar tidak mengalir bebas ke laut, dapat pecah dalam waktu lima tahun.[mga]