"Alam bisa rusak karena siklus alami dan tabiat buruk manusia. Sebagai masyarakat, kita harus mencintai dan merawat alam karena kita bergantung padanya,” ujar Amy.
Kegiatan penanaman mangrove tersebut juga menggaet komunitas Masyarakat Pecinta Alam Nusantara (MAPAN), Pramuka Kwartir Cabang Kota Pekalongan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, dan warga Kelurahan Degayu.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Nana, salah satu siswi SMA 3 Pekalongan, mengaku antusias dengan kegiatan ini. “Saya jadi bisa ikut praktik menanam mangrove dan meningkatkan kepedulian akan isu yang mengakar di daerah saya,” terangnya.
Selanjutnya, pada Jumat (24/6/2022), Tim Peduli Pesisir juga melangsungkan kegiatan pelatihan pembuatan alat desalinasi dan filtrasi air laut serta sosialisasi adaptasi masyarakat dalam menghadapi banjir rob di Pekalongan Utara. Hal itu mendapat sambutan baik dari pemkot setempat.[mga]