Tanjunglesung.Wahananews.co |Tanjung Lesung Resort akan hadirkan pesona Gunung Anak Krakatau yang berasa di perairan Selat Sunda sebagai salah satu destinasi wisata.
Pasalnya, pesona Gunung Anak Krakatau tersebut dinilai menjadi daya tarik istimewa di kawasan wisata Tanjung Lesung Resort.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Kawasan wisata yang sempat dihempas tsunami akhir Desember 2019 itu kini sudah kembali beroperasi dan kembali menyuguhkan pemandangan kawasan pariwisata pantai yang sayang jika dilewatkan di libur Lebaran 2022 ini.
“Pesona Gunung Anak Krakatau memang menjadi daya tarik yang menarik dan sayang dilewatkan bagi masyarakat yang ingin melewatkan liburan puasa dan lebaran 2022 ini," ungkap Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ), Poernomo dalam keterangannya kepada media, Selasa (19/4/2022) lalu.
Ia pun mengungkapkan, saat ini kawasan wisata Tanjung Lesung dengan ikonnya Tanjung Lesung Resort sudah siap kembali menerima kunjungan wisatawan khususnya yang gemar menyaksikan pemandangan pantai dan laut.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
Ditambahkannya, telah selesainya Tol Serang-Panimbang Seksi 1 yang menghubungkan Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer membuat waktu tempuh menuju kawasan wisata Tanjung Lesung menjadi lebih singkat.
"Selain sarana dan prasarana serta aksesibilitasnya sudah lebih mudah. Kawasan wisata Tanjung Lesung juga bisa jadi tempat liburan masyarakat yang gemar memancing dan penasaran dengan lokasi wisata Ujung Kulon. Lantaran dari Tanjung Lesung ini, sejumlah paket wisata menuju kawasan wisata Ujung Kulon dan juga bagi yang gemar berpetualang di alam bebas yang jauh dari hiruk pikuk kesibukan kota membuat liburan di Tanjung Lesung lebih menarik," jelasnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, untuk menekan rasa takut akan datangnya bencana seperti yang terjadi di tahun 2019 lalu, pihak Tanjung Lesung kini telah melengkapi fasilitas mitigasi bencana yang sesuai standar (retaining wall atau pemecah ombak), radar wera earthquake early warning system, warning receiver system dan jalur mitigasi bencana yang sesuai standar internasional, sehingga para wisatawan yang datang kesana tidak lagi perlu khawatir adanya bencana yang datang.