Realisasi investasi pariwisata di Indonesia juga terbukti stabil dengan angka US$2,15 miliar di 2020, dan US$1,93 miliar pada 2021 serta US$1,92 miliar di 2022.
Tak sampai di sana, di Indonesia juga tersedia pengurusan perizinan melalui sistem pengiriman tunggal (OSS) online, perizinan usaha yang didasarkan pada tingkat risiko bisnis, serta dukungan insentif dari pemerintah seperti fasilitas bea masuk, tunjangan pajak, maupun pengurangan pajak super.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
"Sejumlah investasi yang menjanjikan sejak tahun lalu ada di hotel berbintang, akomodasi jangka pendek, serta pariwisata berbasis resort dengan destinasi favorit ada di Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Sumatera Utara," kata Sandiaga.
Berbagai lokasi unggulan pariwisata yang dapat menjadi obyek investasi diantaranya yakni 5 destinasi super prioritas pariwisata seperti Danau Toba, Borobudur, Likupang, Lombok, Mandalika. Lalu, masih ada obyek prioritas pariwisata seperti Bangka Belitung, Gunung Bromo Tengger Semeru, Labuan Bajo, Morotai, dan Raja Ampat.
Sandiaga menyebut, ada sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang bisa bisa menjadi tujuan investasi para investor asing. Antara lain, Tanjung Lesung (Pandeglang), Mandalika (Lombok Tengah), Tanjung Kelayang (Belitung), Morotai (Maluku Utara), Singhasari (Malang), Likupang (Minahasa Utara), Lido (Bogor), Nongsa (Batam).
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Di sisi lain, masih ada ada 12 proyek pariwisata sebagai kesempatan investasi, yakni 4 Star Resort & Convention Center (Bangka), Breda Pala Resort (Maluku Tengah), The Dehegila Resort (Pulau Morotai), Toba Resort and Natural Park (Samosir), Tumpak Sewu Leisure Park (Lumajang), Raja Ampat Live on board (Papua), Mandalika Convention Hall Hotel & Resort (Lombok Tengah), Matahora Cottage by the Beach (Wakatobi), Surawaya Beach Marina Area Development (Minahasa Utara), The KelorsGateway Hotels & Villas (Manggarai Barat), serta Transito Hotel & Convention Borobudur (Magelang).
"Target realisasi investasi senilai US$2,45 miliar harus kita capai, sehingga ekonomi bangkit, lapangan kerja terbuka luas. Selama kunjungan kerja di Australia, tak henti-hentinya kami terus melakukan pertemuan dengan berbagai pihak. Bukan hanya sekadar untuk bekerja sama, tetapi juga mendatangkan investasi ke dalam negeri," ujar Sandiaga. [rda]