WahanaNews.co | Masih tingginya mobilitas warga di Provinsi Banten dinilai menjadi penyebab penerapan PPKM Darurat yang sudah berjalan selama 9 hari belum berdampak signifikan.
Baca Juga:
PPKM Berakhir Hari Ini, Diperpanjang Lagi Gak Ya?
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti melalui pesan grup WhatsApp, Sabtu (10/7/2021). Ia menjelaskan PPKM Darurat penting terus dilakukan untuk menekan mobilitas warga hingga di 50 persen.
Baca Juga:
Selama PPKM Darurat, Penerimaan Pajak Kota Bogor Hingga Agustus Baru 30%
PPKM Darurat baru bisa terevaluasi jika sudah 14 hari. Dari situ bisa digambarkan apakah aturan ini berdampak atau tidak pada penularan Corona.
Lebih lanjut ia mengatakan, monitoring PPKM Darurat melalui indeks mobilitas dan night light menggunakan facebook mobility, google traffic dan night light milik Nasa cuma Tangerang Selatan yang penurunannya di atas 30 persen. Makanya, daerah ini berubah zona risikonya dari merah menjadi oranye.
Daerah lain seperti Cilegon baru 15 persen, Kota Serang 20 persen, Kota Tangerang 24 persen, Lebak 17 persen, Serang 18 persen, dan Kabupaten Tangerang 23 persen.
"Yang sudah ada penurunan di atas 30 persen se-Jawa baru Tangsel, perlu ada peningkatan penurunan mobilitas hingga 50 persen untuk menekan angka penularan. Apalagi ini untuk antisipasi varian delta yang virusnya mudah menyebar," kata Ati yang juga Jubir Satgas Covid-19 itu. (JP)