Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, Banten menyelesaikan dua perkara kriminal pencurian dengan menggunakan keadilan restoratif di luar pengadilan.
Kepala Kejari Kabupaten Tangerang Ricky Tommy Hasiholan di Tangerang, Kamis (20/6/2024) mengatakan perkara yang diselesaikan melalui upaya restorative justice melibatkan dua tersangka yakni, berinisial RR dan AND.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Tangerang klaim penurunan angka stunting pada balita 6,9%.
Keduanya ini, merupakan warga Desa Jeugnjing, Kecamatan Cisoka dan Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.
"Penyelesaian perkara ini dilakukan atas dasar pendekatan restoratif yang menekankan pada pemulihan keadaan semula bagi korban, pelaku, dan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, melalui mekanisme keadilan restoratif Kejaksaan Kabupaten Tangerang telah memastikan hak-hak korban terpenuhi. Yakni, pemulihan keadaan semula dan kompensasi atas kerugian yang dideritanya.
Baca Juga:
Buntut Kritik Proyek PSN PIK 2, Said Didu Dipolisikan
Begitu pula, katanya, kedua pelaku mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka dengan merasakan nilai keadilan yang sesungguhnya.
"Manfaat yang diperoleh dari pendekatan restorative justice ini sangat luas," ujarnya.
Dalam hal ini dimaksudkan sebagai memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pendekatan keadilan dengan tidak selalu harus berbentuk hukuman, tetapi juga bisa melalui proses pemulihan keadaan semula dan berkelanjutan hubungan sosial.
"Tidak hanya memberikan manfaat dari segi pemulihan keadaan semula, pendekatan ini juga membawa manfaat dari aspek cost and benefit. Mengingat asas peradilan cepat, sederhana, dan biaya ringan, perkara yang telah mencapai perdamaian dan ada pemulihan keadaan semula tidak perlu lagi dibawa ke persidangan," paparnya.
Selain itu, mekanisme tersebut bisa menghemat biaya dan waktu, mengurangi beban biaya pengadilan, dan mempercepat penyelesaian perkara.
"Proses yang lebih cepat dan tidak berbelit-belit juga memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terlibat, baik korban, pelaku, maupun masyarakat," ungkapnya.
Keberhasilan penyelesaian dua perkara ini melalui restorative justice di Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang menunjukkan komitmen instansi dalam mengedepankan keadilan yang lebih manusiawi dan efisien.
"Kami berharap pendekatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat," kata dia.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]