Banten.WahanaNewe.co, Serang - Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, memastikan stok pangan atau kebutuhan pokok mencukupi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Ketersediaan pangan penting karena juga akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok tersebut di pasaran," kata Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (25/3/2024).
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga pada sejumlah kebutuhan bahan pokok, khususnya komoditas pangan.
Hal itu juga sebagai langkah pengendalian inflasi di Provinsi Banten karena pada bulan Februari, inflasi di Provinsi Banten secara year-on-year (y-o-y) sebesar 2,81 persen.
"Ada beberapa hal yang perlu kita antisipasi terkait fluktuasi harga, khususnya untuk komoditas pangan yang meliputi telur ayam ras, daging ayam ras, bawang putih, dan beras. Itu perlu kita ikuti perkembangannya pada bulan puasa menjelang lebaran ini," kata Al Muktabar.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
Untuk komoditas beras, menurut dia, dipastikan ketersediaannya mencukupi dan harga mulai bergerak turun.
"Kami melakukan langkah-langkah intensif seperti operasi pasar, penurunan satgas pangan ke lapangan, dan berkomunikasi dengan komponen distributor," katanya.
Al Muktabar menuturkan pihaknya juga telah mempersiapkan langkah-langkah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, khususnya terkait mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.
"BPS Banten telah menyampaikan hasil dari pantauan dan survei yang dilakukan dengan ketat. Itu bisa untuk kita mengetahui titik problem, sehingga kita fokus mengantisipasi hal-hal yang telah diprediksi," ujarnya.
Al Muktabar juga menyampaikan bahwa Pemprov Banten juga intensif berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota di provinsi ini terkait langkah dalam pengendalian inflasi.
"Kami memberikan laporan kepada pemerintah pusat (Tim Pengendali Inflasi Pusat) secara intensif dalam hal teknis pengendalian inflasi terutama operasi pasar dan turun ke pasar, serta melakukan pendekatan dengan distributor," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]