WahanaNews-Banten | Permintaan pisang pada bulan Ramadan 1443 Hijriah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meningkat tajam hingga tiga kali lipat dibandingkan hari normalnya.
"Biasanya, dihari normal habis terjual satu kuintal, namun kini menjadi tiga kuintal/ hari," kata Muhadi (55) seorang pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Kamis.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Meningkatnya permintaan pisang itu untuk bahan baku pengolahan aneka makanan atau kuliner.
Dimana kebanyakan masyarakat memanfaatkan pisang selama Ramadhan dijadikan makanan untuk berbuka puasa, seperti kolak, campuran roti, ice jus dan gorengan.
Beruntung, kata dia, permintaan pisang itu masih terlayani dari pasokan petani lokal.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kami mendatangkan pisang itu dari petani di Pelosok desa, termasuk petani Baduy, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, selama Ramadhan harga pisang mulai naik akibat tingginya permintaan itu.
Saat ini, ujar dia, harga pisang ambon dari sebelumnya Rp 55.000 naik menjadi Rp 80.000 per tandan, pisang tanduk semula Rp80.000 kini naik menjadi Rp 120.000 per tandan, pisang kepok semula Rp 60.000 menjadi Rp 90.000 per tandan.
Begitu pula pisang ketan semula Rp 50.000 naik menjadi Rp 75.000 per tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per tandan dan pisang apuh dari Rp 40.000 naik menjadi Rp 50.000 per tandan.
Meskipun harga pisang terjadi kenaikan, tetapi permintaan cukup tinggi.
"Kami hari ini sudah menjual sekitar tiga kuintal berbagai jenis pisang," katanya menjelaskan.
Begitu juga Saleh (50), seorang pedagang pisang di Jalan Sunankalijaga Rangkasbitung mengaku omzet pendapatan berjualan pisang selama Ramadkan naik karena permintaan konsumen cenderung meningkat.
Bahkan, dirinya merasa kewalahan melayani pembeli dari pelanggan lokal maupun luar daerah.
"Kami meyakini meningkatnya permintaan pisang itu dipastikan pendapatan ekonomi petani cukup baik, "katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan saat ini komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani karena begitu mudah tumbuh dan hampir di 28 kecamatan.
Produksi pisang itu juga dipasok ke Tangerang dan Jakarta hingga puluhan ton per hari.
Kualitas produk pisang Lebak relatif baik, sehingga harga rata-rata Rp30 ribu/ kg.
Pemerintah daerah terus meningkatkan produksi pisang melalui gerakan tanam pisang swadaya untuk memenuhi permintaan pasar.
"Kami mengapresiasi petani muda di Lebak kini mengembangkan gerakan tanam pisang secara swadaya karena permintaan pasar relatif tinggi," katanya menjelaskan. [afs]