Banten. WahanaNews.co - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) melalui Subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) dengan PT Bukit Asam Tbk. atau PTBA bersinergi dalam pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) .
FABA merupakan sisa abu pembakaran batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai penetralisasi air asam pada bekas tambang.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Kerja sama itu dalam forum Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (30/11).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa FABA yang selama ini merupakan bahan sisa justru disulap oleh PLN menjadi salah satu sumber bahan baku alternatif.
Hal tersebut juga sejalan dengan nilai environmental, social, and governance (ESG) yang menjadi komitmen global dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"Sebagai BUMN, kami menyadari betul betapa pentingnya setiap pelaku usaha, terutama industri mempunyai visi yang sama dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Sinergi akan terus kami tingkatkan untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya," kata Darmawan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan bahwa kerja sama antara PLN NP dan PTBA akan memanfaatkan FABA dari PLTU sebagai material backfilling yang mampu menetralisasi air asam bekas tambang milik PTBA.
"FABA hasil pembakaran batu bara memiliki sifat basa sehingga kerja sama ini merupakan solusi yang tepat sebagai upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup," kata Ruly.
Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan PTBA senantiasa menerapkan praktik pertambangan yang baik (good mining practice) melalui berbagai inisiatif dan program. Sinergi dengan PLN diharapkan dapat mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) pada 2060 atau sebelumnya.
"Sinergi ini sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap kolaborasi PTBA dan PLN dapat membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat," kata Arsal.
Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi menambahkan bahwa kerja sama itu merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan. FABA dimanfaatkan sebagai material NAF penetralisasi air asam pada bekas tambang. Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam 4 x 65 megawatt selama periode pemanfaatan 3 tahun mencapai 400.000 ton.
"Pemanfaatan FABA akan mengurangi pemakaian sumber daya alam sehingga mendukung konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Suhedi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir yang menyaksikan langsung sinergi BUMN itu memandang perlu adanya kolaborasi yang apik antarpihak dalam menjalankan transisi energi.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen kuat untuk bekerja sama dan memberikan kontribusi bagi Indonesia yang lebih ramah lingkungan," kata Erick.[ss]