Banten. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit 'Green Hydrogen Plant' (GHP) tersebar di seluruh Indonesia, Senin dan salah satunya pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Cilegon, Banten.
Upaya yang dilakukan membuat PLN menjadi perusahaan yang memiliki GHP terbanyak di Asia Tenggara. Sebelumnya pada Oktober, PLN juga telah meresmikan GHP pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTGU Muara Karang, Jakarta.
Gebrakan PLN melalui inovasi ini mampu memproduksi 199 ton per tahun. Langkah ini juga membuat PLN menjadi pionir terbentuknya rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung target Pemerintah untuk mencapai "Net Zero Emissions" (NZE) tahun 2060.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan hidrogen merupakan bahan bakar masa depan yang sedang banyak dikembangkan di kancah global. Indonesia, memiliki potensi hidrogen yang besar, bahkan bisa menjadi pemasok kebutuhan hidrogen hijau di dunia.
"Indonesia punya potensi pengembangan hidrogen hijau yang besar. Bahkan bisa kita pakai sendiri, maupun menjadi potensi ekspor. "Leadership" yang luar biasa dari PLN untuk bisa mengakselerasi pengembangan hidrogen hijau ini," kata Yudo dalam keterangan resminya.
Yudo juga mengapresiasi langkah cepat PLN dalam mengembangkan hidrogen hijau di Indonesia. Dalam waktu satu bulan, PLN berhasil menambah 20 unit GHP tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
“Setelah pertemuan terakhir pada bulan lalu di PLTU Muara Karang, PLN berjanji untuk memperbanyak "hydrogen plant" ini. PLN telah mengakselerasi langkah ini," kata Yudo.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan GHP adalah langkah strategis PLN untuk membangun rantai pasok "green hydrogen" pertama di Indonesia. Inisiatif hijau ini diharapkan mampu mengakselerasi transisi energi dan mencapai NZE tahun 2060.
"Hari ini menjadi bukti, "we walk the talk" bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Ini tidak hanya sekadar "Green Hydrogen Plant," ini akan menjadi tonggak terbentuknya "Supply Chain Green Hydrogen" di Indonesia dan PLN menjadi pionirnya," ungkap Darmawan.