WahanaNews Banten | Sejumlah perajin dompet di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak tiga pekan terakhir ini merasa kewalahan melayani permintaan pasar yang melonjak hingga lebih dari dua kali lipat.
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan meningkatnya permintaan pasar itu," kata Rahmat, seorang perajin dompet di Desa Giri Mukti Cimarga, Kabupaten Lebak, Minggu (12/09/2021).
Baca Juga:
Jokowi Tunjuk Teguh Setyabudi, Heru Budi Lepas Jabatan Pj Gubernur DKI
Meningkatnya permintaan pasar tersebut setelah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 hingga menurunnya kasus Covid-19.
Permintaan dompet itu, kata dia, dapat mendongkrak ekonomi masyarakat setempat yang merupakan sentra kerajinan dompet di Kabupaten Lebak. Produksi dompet tersebut, lanjut dia, dipasok ke Pasar Senen dan Mangga Dua Jakarta.
"Kami memasok produksi dompet ke Jakarta, meningkat hingga 100 kodi /pekan dan dijual Rp 60 juta, dengan harga Rp 600 ribu/kodi, padahal sebelumnya hanya 30 kodi/pekan," katanya.
Baca Juga:
Jumat Besok Pelantikan Pj Gubernur DKI, Nama Kandidat Masih Misterius
Begitu juga perajin lainnya, H Yahya mengaku saat ini permintaan pasar kembali meningkat setelah kasus Covid-19 di DKI Jakarta menurun. Permintaan dompet meningkat rata-rata 100 kodi dari sebelumnya 30 kodi/ pekan.
Perajin, kata dia, kini mampu melayani permintaan pasar dengan mempekerjakan pegawainya yang sempat dirumahkan.
"Kami sudah tiga pekan ini memasok produksi dompet ke Pasar Senin sebanyak 100 kodi dari sebelumnya 30 kodi," katanya dikutip dari Antara.