WahanaNews-Banten | Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), yang juga staf khusus Wakil Presiden (Wapres) RI, Arif Rahman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara selama dua hari, Kamis (3/6/2021) hingga Jumat (4/6/2021).
Arif Rahman dalam sambutannya di Pondok Pesantren Dairi, Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang menyebut, citra organisasi Pemuda Pancasila harus lebih baik pada masa mendatang.
Baca Juga:
Pasca Silaturahmi PP dan GRIB, BPPH Pemuda Pancasila Minta Kadernya Hormati Hukum dan Dukung Pemerintah
"Semoga dengan masuknya Pemuda Pancasila dalam pesantren, menjadikan Pemuda Pancasila lebih baik lagi," kata Arif kepada jajaran MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Dairi yang hadir pada acara di pesantren itu.
Ditambahkan, ia juga menekankan penguatan agama kepada jajarannya. Telah dilaksanakan, seperti pengadaan pengajian, serta pendirian pesantren Pemuda Pancasila.
"Sekarang PP sudah sering pengajian. Kalau acara di sekretariatan kita, sekarang sudah ada pengajian. Itu memang saya dengungkan terus, supaya citra kita PP yang selama ini dalam tanda kutip tidak baik, ini menjadi baik. PP juga mendirikan pesantren, di Tangerang. Pesantren yang kita punya itu, khusus anak-anak yatim dan gratis," papar Arif.
Baca Juga:
Bersatu Demi NKRI, Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya Sepakat Jalin Komitmen Perdamaian
Kepada para santri dan santriwati, Arif berpesan bahwa pesantren harus menjadi pintu masuk merekatkan persaudaraan sesama umat manusia.
"Pada intinya, semua agama pasti mengajarkan kebaikan. Yang tidak benar adalah orangnya, yang mensalahtafsirkan nilai-nilai agama itu. Santri adalah pintu masuk untuk merekatkan perbedaan. Agama menjadi kebutuhan pribadi yang mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan, tapi kita juga perlu meningkatkan hubungan dengan sesama untuk melahirkan nilai kebangsaan," katanya.
Sementara pimpinan Ponpes Dairi, Riswan Gajah kepada Rahman Arif menjelaskan, jumlah santri di Ponpes itu 784 orang dan tanaga guru 71 orang. Banyak tantangan yang mereka hadapi terlebih soal sarana dan prasarana.
Meminimalkan tantangan itu, Riswan menyebut bahwa mereka sampai membuka pengolahan tahu tempe dan toko serba ada untuk membantu ekonomi pesantrean. Riswan pun berharap adanya perhatian pemerintah, terlebih dengan kehadiran staf khusus Wapres di Ponpes itu.
"Sejak dibuka tahun 1987, tantangan terbesar adalah minimnya sarana dan prasarana seperti ruang kelas. Tempat tinggal santri atau asrama, bahkan sudah kurang layak sehingga membutuhkan perhatian besar. Kami berharap dengan pertemuan ini, wajah pesantren ini kelak sudah berubah menjadi lebih baik," kata Riswan.
Usai kegiatan di Ponpes Dairi, Arif Rahman beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kecamatan Silahisabungan untuk meninjau Kampung Ulos dan Rumah Tanggal. [ss]