"Kami sudah melakukan simulasi, saat ini 1L sebanding dengan 10 km rata-rata. Jadi, 1L bensin memiliki jarak tempuh sejauh 10 km. Nah, bagaimana dengan kendaraan listrik, untuk dapat menempuh 10km hanya butuh 1,5kWh, berapa harga 1,5 kWh, kalau listrik itu 1 kWh sekitar Rp 1.400 itu 1 kWh," tukas Hikmat Drajat.
Dalam simulasi ini, terdapat perbandingan harga yang cukup jauh. Oleh karena itu, kendaraan listrik memiliki efisiensi harga dalam hal pengisian ulang atau recharging.
Baca Juga:
Penjualan Honda di GIIAS 2022 Melonjak 30 Persen, Brio Jadi yang Terlaris
Disebutkannya pula bahwa 80 persen para pemilik kendaraan listrik masih nyaman melakukan pengisian ulang di rumah masing-masing.
Akan tetapi, di sisi lain PLN akan terus menggenjot pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna kendaraan listrik saat dalam perjalanan.
"Dapat kami sampaikan, dan ini menjadi bagian program nasional yang merupakan percepatan era elektrifikasi di Indonesia dan PLN sangat siap dalam menjalankan implementasi ini. PLN memiliki cadangan daya yang sangat cukup," pungkas Hikmat Drajat. [afs]