WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) menandatangani kesepaktan dengan PT CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd. untuk memasok listrik sebesar 80 megavolt ampere (MVA) ke ke pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel di Batu Ampar, Kalimantan Selatan.
Executive Vice President Retail Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Sigit Wicaksono menjelaskan saat ini kondisi sistem kelistrikan di Kalimantan sangat prima dan bahkan surplus hingga 475 megawatt (MW).
Baca Juga:
Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap, Gubernur Papua Dicekal ke Luar Negeri
Melalui kondisi ini, PLN memastikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.
"Kami, PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia," ujar Sigit.
Sigit juga menjelaskan saat ini daya mampu terpasang di wilayah Kalimatan mencapai 1.780 MW dengan beban puncak sebesar 1.305 MW. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030, dalam 10 tahun ke depan akan dibangun pembangkit baru dengan total daya sebesar 1.064 MW, dengan rincian 388 MW di Kalimantan Selatan, 214 MW di Kalimantan Tengah dan 462 MW di Kalimantan Timur lengkap beserta dengan gardu induk dan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.
Baca Juga:
Ketua DPRD Provinsi Jambi Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah
"Dengan kesiapan PLN dalam melayani kebutuhan listrik tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik para investor untuk membangun bisnis dan usahanya di Pulau Kalimantan khusus di Kalimantan Selatan ini," ujar Sigit.
Sigit mengatakan tekanan pandemi Covid-19 sudah mulai berakhir yang ditandainya dengan pemulihan ekonomi dan juga peningkatan konsumsi listrik per kapita hari ini.
Untuk itu, Sigit memastikan PLN akan terus melaksanakan tanggung jawab sebagai pemasok listrik ke seluruh Indonesia untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.