"Komitmen dan rencana yang clear soal pengembangan EBT ini juga menjadi penting, fuel mix kian membaik dan penggunaan BBM menurun sehingga tahun 2023 ini PLN IP akan memberi perhatian lebih kepada penambahan kapasitas dan produksi EBT yang menjadi poin penting dalam bisnis energi hijau kita," ucap Sinthya.
Sedangkan, Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN IP siap menghadapi tantangan additional demand yang terus meningkat dengan mendorong partnership dan co-investment yang lebih luas.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia mengatakan digitalisasi pembangkit yang telah dilakukan PLN IP menjadi pondasi penting untuk kelancaran strategi tersebut, khususnya dalam mengakomodasi keragaman sumber EBT yang masuk dalam sistem PLN.
Adapun khusus untuk penambahan daya EBT, PLN IP dalam waktu dekat akan menjalin kolaborasi dengan swasta untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 1.200 megawatt (MW). Proyek itu akan berkontribusi besar pada target penambahan EBT perusahaan yang ditetapkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 7.000 MW.
"Pengembangan bisnis kami pendekatannya adalah partnership dan kolaborasi. Perubahan DNA bisnis ini diperlukan untuk membangun skillset dan mengembangkan teknologi baru agar sektor pembangkitan PLN terus relevan dengan perubahan iklim energi global," ujar Edwin.[ss]