WahanaNews Banten | Polemik pemberian nama tokoh Turki di Jakarta jadi sorotan publik. Namun, sebenarnya rencana tersebut menandakan betapa dekatnya hubungan kedua negara.
Duta Besar RI di Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan hubungan Indonesia dengan Turki secara formal memang baru berjalan selama 71 tahun.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Tapi relasi kedua bangsa ini sebetulnya sudah terjalin sejak Abad XV. Khusus di era sekarang ini, hubungan antara Presiden Jokowi dan Recep Tayyip Erdogan termasuk sangat mesra. Saking dekatnya, Presiden Erdogan punya sapaan khusus untuk Jokowi.
"Presiden Erdogan itu ketika Menhan Prabowo menemui beliau, Menlu Ibu Retno menemui beliau selalu menanyakan kabar Presiden Jokowi.
Tapi tidak pernah menanyakan 'Bagaimana kabar Presiden Jokowi?' Dia selalu menanyakan 'Bagaimana kabar saudaraku Joko Widodo?'. Terlihat begitu dekatnya," ungkap Iqbal saat berbincang dengan detikcom dalam Program Blak-blakan di detik.com, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Tak hanya antar Presiden, di tingkat menteri seperti Menlu Retno LP Marsudi juga sangat dekat dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Salah satu indikasinya, keduanya bisa saling berkomunikasi via telepon meski sudah larut malam. "Keduanya telepon-teleponan pukul 12.00 malam waktu Turki dalam proses evakuasi WNI kita di Afganistan karena Turki adalah anggota NATO," ujar Iqbal mencontohkan.
Dikutip dari WahanaNews.co, Rabu (20/10/2021), karena kedekatan kedua negara, Pemerintah Indonesia akan terus memberikan masukan kepada Pemerintah Turki terkait kabar pemberian nama jalan di Jakarta yang menjadi kontroversi.