Ia memegang sebuah peti yang ternyata adalah hardcase lighting.
"Mata gua udah redup ya melek lagi. Apaan nih. Gua naik keatas dan berenang lagi dan pegang kotak tersebut. Ada cewe dan cowok berenang dan pegangan kotak juga. Terus gua minta mereka dorong kotak ini jauh dari kerumunan di laut itu," jelasnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Ngapung ditengah laut tiba tiba mayat nyentuh badan gua. Mayat ngelewatin kita banyak banget. Udah hening ada anak kecil dan ibu ibu. Di kotak berlima hidup semua," katanya.
Terombang ambing di laut, Ifan kemudian melihat setitik cahaya dari daratan.
Ia bersama yang lainnya mendorong peti kearah daratan agar bisa selamat.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Abis itu, si pegawai hotel teriak teriak ke daratan, 'Ifan Seventeen disini'. Dia seakan nyelametin gua. Dia jual nama gua. Gua minta dia gak teriak, 'semua orang kalau pak Jokowi ada disini gak akan diselamatin' gitu," terangnya.
Ifan terombang ambing di laut kurang lebih selamat dua jam.
Tak tahu kemana arah peti tersebut membawanya, Ifan hanya bisa melantunkan salawat nabi.